Jumat, 22 Juni 2012

GUBERNUR JATENG MEMBERI BANTUAN PETANI BLORA 6.6 MILIAR

Gubernur Jateng, Bibit Waluyo menyerahkan bantuan kepada Petani Blora
goasentono.blogspot.com - Gubernur Jateng, H Bibit Waluyo, menyerahkan bantuan senilai Rp 6,6 miliar kepada sejumlah kelompok tani di Blora.

Dana bantuan bersumber dari APBN maupun APBD Provinsi Jateng. "Saya minta bantuan ini dipergunakan dengan baik," tandas gubernur.
Saat menyerahkan bantuan, gubernur menanyakan satu persatu satu penerima bantuan terkait apa yang akan dikerjakan setelah menerima dana. "Bagus. Laksanakan program kerja itu dengan baik dengan dana yang ada," tandas Bibit.

Dalam kunjungan kerjanya tersebut, Beliau beserta rombongan yang terdiri para Asisten Setda Provinsi Jawa Tengah sebelumnya diperlihatkan lahan ketela doplang yang ada di dukuh Nglamping. Acara yang dirangkai dengan temu wicara dengan para petani dan pejabat di lingkungan Pemkab Blora digelar di lapangan Desa Tempurejo Kecamatan Bogorejo Rabu (20/6)

 Bantuan dengan jumlah total senilai 6.623.720.220,- milyar tersebut dibagikan kepada 7 kelompok tani, 4 LMDH, LDPM Gapoktan Ngudi Rejeki Desa Nglengkir. Bantuan juga diberikan kepada Kabupaten Blora berupa 50 sumur. Ketujuh kelompok tani yang mendapat bantuan diantaranya Kelompok Tani Triangguli Desa Wado, Tani Makmur I Desa Bogem, Sido Dadi II Desa Tengger, Sido Mulyo Desa Jeruk, Sido Sari Makmur Desa Balongsari, Sri Unggul Desa Mulyorejo, Sido Cukup Desa Bleboh, Sedangkan LMDH yang mendapatkan bantuan diantaranya LMDH Kab. Blora,
Rimba Lestari Desa Palon, Jati Mulyo dan Rimba Lestari.

 Dalam kesempatan tersebut Gubernur juga mengajak Dirut PT GMM Kamadjaja dan President Directur PT. Dayaindo Resources International Tbk, Sudiro yang menurutnya akan mendirikan pabrik tapioka di Kabupaten Blora. Dengan berdirinya pabrik gula dan tapioka di Kabupaten Blora, Gubernur berharap komoditas tebu dan ubi di Kabupaten Blora menjadi komoditas yang unggul.

Menurut Lurah Desa Bogorejo Supardi, luas lahan tanam ketela doplang sekitar 80 hektare dimana tiga per empat dari lahan tersebut berada
di lahan milik perhutani. “Ketela doplang yang telah ditanam diperkirakan dalam Satu hektare akan menghasilkan 30 sampai 40 ton dengan harga jual saat ini Rp. 1.600,- per kilogram,” terangnya.

Gubernur juga mengatakan Blora merupakan salah satu kabupaten di Jateng yang masuk ketegori kering. Sebagian lahan pertanian merupakan sawah tadah hujan. Namun Bibit Waluyo menyakini dengan kerja keras kondisi tersebut akan bisa diatasi. "Petani Blora itu ulet-ulet. Dengan kerja keras, hasil panen menjadi lebih bagus. Tanami lahan-lahan yang ada dengan berbagai jenis tanaman sesuai iklimnya," pinta Gubernur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar