Seorang warga sibuk memilah daun jati yang telah jatuh untuk mencari entung (kepompong) ulat jati yang oleh warga disebut ungker untuk dimakan atau dijual. |
Sebab jalur tersebut merupakan kawasan hutan jati dan saat musim penghujan di bulan Desember ini memang menjadi musim ungker bagi masyarakat Blora. Di sisi kiri dan kanan jalan, warga mulai dari anak-anak sampai orang dewasa secara berkelompok atau sendirian menawarkan ungker kepada setiap pengendera yang lewat.
Ungker yang dibungkus dengan daun jati itu dijual dengan harga berkisar antara Rp 7.000 sampai Rp 10 ribu, tergantung banyak sedikit ungker yang ada.
"Saya mencarinya disekitar hutan sini, kebetulan sekarang mulai banyak, bisa dilihat daun jati yang ada dimakan ulat semua," ungkap Suprapto (12) salah seorang penjual.
Hal yang sama diungkapkan oleh Sumarti (35) penjual lainnya, dirinya dan beberapa warga saat musim ungker selalu menjual ungker dipinggir jalan, saat ini memang belum banyak ungker sehingga harganya masih cukup mahal.
Bahkan lanjutnya kalau dijual kiloan, satu kilonya bisa mencapai Rp 60 ribu lebih. "Pengendara yang lewat banyak yang membeli," katanyanya.(infoblora)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar