BLORA. Desa Sumber, Kecamatan
Kradenan, Blora, yang wilayahnya menjadi pusat Proyek Pengembangan Gas
Jawa (PPGJ), memperoleh nilai tertinggi pemetaan desa inovasi. Penilaian
itu berdasarkan hasil kajian yang dilakukan Lembaga Penelitian dan
Aplikasi Wacana (LPAW) Blora bekerjasama dengan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) Blora.
Hasil kajian tersebut diekspos di ruang pertemuan Bappeda Blora. "Kesimpulan
dari hasil penelitian yang kami lakukan, Desa Sumber menempati nilai
paling tinggi yakni 137,66. Setelah itu Desa Sendangharjo, Kecamatan
Blora dengan nilai 129,66," ujar Koordinator Peneliti dari LPAW, Imam
Ali Bashori, saat memaparkan hasil penelitian dan kajiannya.
Menurutnya
nilai tertinggi di antara desa-desa lainnya di Blora tersebut
didasarkan pada lima variabel desa inovasi. Kelima variabel itu adalah
dukungan sistem kelembagaan dan infrastruktur desa, kapasitas dan
komitmen aparatur desa, potensi desa, aksesbilitas dan partisipasi
masyarakat.
Dia menegaskan keberadaan PPGJ yang dikerjakan
Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) di Desa Sumber tidak terkait
dengan obyek penelitian. Karena itu, berdasarkan hasil penelitian
tersebut Desa Sumber dinilai telah melakukan inovasi di berbagai bidang.
Di
antaranya pemanfaatan teknologi di bidang pertanian seperti alat-alat
teknologi pertanian, traktor-diesel dan lain sebagainya. Juga terdapat
inovasi di bidang sumber energi yaitu pemanfaatan biogas.
"Berdasarkan
observasi yang dilakukan, selain memiliki potensi bidang pertanian,
peternakan dan sumber daya manusia, di Desa Sumber terdapat industri
krupuk upil yang sangat potensial dikembangkan," kata Imam Ali Bashori.
Adapun
di Desa Sedangharjo, Kecamatan Blora, terdapat potensi industri, mebel
dan konveksi. Menurut Imam Ali Bashori, inovasi pada bidang industri
tersebut bisa mendorong Desa Sendangharjo menjadi desa inovasi. ( infoblora )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar