Rabu, 18 Desember 2013

BANDARA NGLORAM CEPU

 Bupati Blora saat berdialog dengan warga terkait rencana pembebasan lahan untuk pengembangan Lapter Ngloram beberapa waktu lalu.
BLORA. Pembebasan lahan untuk pengembangan Lapangan Terbang (lapter) Ngloram menjadi bandara di Desa Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora belum tuntas. Hingga saat ini, proses pembebasan lahan masih tahap pendataan, karena tidak seluruh lahan di kawasan lapangan terbang akan dibebaskan.


”Sudah ada gambar detilnya. Lokasi mana saja yang akan dibebaskan,’’ ujar Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Kabupaten Blora, Kunto Aji kemarin.

Ia mengatakan, hingga saat ini Pemkab belum membentuk tim khusus untuk membantu pembebasan lahan. Tim  pembebasan lahan akan dibentuk jika dibutuhkan. Tugas dan fungsi tim pembebasan lahan Lapangan Ngloram, kurang lebih sama seperti tim khusus pembebasan lahan proyek rel ganda kereta api termasuk ketua tim, yakni Sekretaris Pemkab Blora.

Menurut dia, pembebasan lahan akan dilakukan oleh tim khusus dari Kanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jateng. Pembebasan lahan untuk Lapangan Terbang Ngloram membutuhkan waktu sekitar empat bulan.

”Tim tersebut langsung dari Kanwil BPN Jateng, yang difasilitasi kendaraan dinas dan perangkat penunjang lainnya. Tugas mereka menangani pembebasan lahan di sekitar lapangan terbang’’ terangnya.

BPN Blora, lanjut Kunto, saat ini juga sedang menangani pembebasan lahan untuk proyek double track. Sedangkan pembebasan lapangan terbang, data nama pemilik, luas lahan, batas-batas, sekaligus aset  di atas lahan yang terkena proyek sudah terdata seluruhnya.

”Lokasinya  berada di satu desa, sehingga memudahkan pendataan. Kami yakin proses pembebasan lahan akan segera selesai,” ujarnya.

Pengembangan lapangan terbang sebagai pendukung operasional Blok Cepu dengan pembiayaan pusat (APBN Perubahan), membutuhkan lahan sekitar 50-60 hektare, namun yang sudah tersedia hanya 21 hektare.

Berdasarkan peta proyek,  pembangunan kembali bandara yang dibangun sekitar tahun 1980 tersebut, akan  menambah ukuran luas  landasan pacu  menjadi lebih dari 2.000 meter,  atau 1.200 meter lebih luas dibanding luas sebelumnya 900 meter. Sehingga, pembebasan lahan tidak hanya di wilayah Desa Ngloram saja, tapi juga masuk Desa Klagen, Kecamatan Kedungtuban.

Perpanjangan landasan pacu Bandara Ngloram diperlukan agar pesawat berbadan besar dapat mendarat. Bahkan, sesuai rencana Bandara Ngloram akan dikembangkan menjadi bandara khusus oleh Pertamina.
(infoblora)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar