BLORA. Keluarga Almarhum Agus Suroto korban musibah kecelakaan kereta rangkaian listrik (KRL) rute Serpong-Tanah Abang dengan truk tangki bahan bakar minyak yang terjadi Senin siang (9/12) mendatangi Rumah Sakit (RS) Raden Said Sukanto, Kramat Djati, Cilitan, Jakarta Timur. Agus Suroto (24 tahun), adalah Asisten Masinis dari kereta api yang bertabrakan dengan mobil truk tangki pembawa premium milik Pertamina.
Saat ini jenazah berada di ruang instalasi forensik RS Polri tersebut. Pihak keluarga masih menunggu kepastian kapan jenazah dapat dibawa pulang ke kampung halaman untuk dimakamkan di Blora, tepatnya di Desa Sambong, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Sumarno (53 tahun), paman korban, saat ditemui di RS Polri, Selasa (10/12) dini hari, mengatakan, almarhum belum menikah dan sehari-hari tinggal di Depok. Dia mengatakan keluarga sama sekali tidak mendapatkan firasat apa-apa jelang kepergian Agus untuk selamanya.
Sumarno mengaku mendengar kabar duka sebelum waktu maghrib dari RS Said Sukanto. "Agus baru dua tahun bekerja di PT KAI. Sebelumnya almarhum bekerja selama dua tahun di Kawasan Industri Cikarang," kata dia.
Almarhum merupakan lulusan dari Sekolah Teknik Mesin (STM) Minyak dan Gas Bumi (Migas) Cepu. Kini sekolah itu telah berubah nama menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Migas Cepu.
Menurutnya, almarhum termasuk orang yang cerdas, pintar, selalu ceria dan pandai bergaul. Namun diakuinya, bungsu dari dua bersaudara itu cukup jarang berkunjung ke rumah Sumarno di Pulogadung.
"Mungkin karena dia tinggal cukup jauh, dari Depok ke Pulogadung kan lumayan jauh," kata dia.
Menurut sang paman, saat bersekolah, Agus sering mendapat ranking satu sejak SMP hingga masuk STM. (infoblora)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar