Kamis, 03 Mei 2012

PERSIKABA BLORA murni nonAPBD


goasentono.blogspot.com - Mengapa Persikaba ngotot ingin kembali menjadi tuan  rumah pertandingan Kompetisi Divisi I Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI)?. Jawaban yang paling masuk akal berulang kali dikemukakan manajemen  tim berjuluk Laskar Arya Penangsang tersebut.
Yakni dengan menjadi tuan rumah, Persikaba akan memiliki peluang besar memenangi setiap pertandingan. Dengan begitu Persikaba akan lolos babak ketiga dan  berpeluang promosi ke Divisi Utama tahun depan. Namun ada satu hal lagi di balik kengototan manajemen.
Yakni dengan menjadi  tuan rumah, dimungkinkan biaya yang dikeluarkan menjadi lebih kecil  dibanding harus away ke kota lain apalagi ke Depok Jawa Barat. Manajer Persikaba, Ahmad Zaidun, menegaskan selama ini Persikaba mengikuti  Kompetisi Divisi I PSSI versi La Nyala Mattalitti dengan biaya subsidi  ari BLAI. Selain itu ada juga dana swadaya dari manajemen Persikaba. "Tim kami murni nonAPBD," ujarnya, Rabu (2/5).
Zaidun menyebutkan di pertandingan putaran pertama beberapa waktu lalu, BLAI memberikan subsidi sebesar Rp 50 juta. Dana tersebut telah dipakai untuk operasional tim Persikaba, termasuk digunakan membiayai berbagai hal  yang terkait penyelenggaraan laga sebagai tuan rumah. "Karena menjadi tuan rumah, biaya untuk perangkat pertandingan, kami yang harus  menanggungnya," kata Zaidun.
Meski dana yang dikucurkan serba pas-pasan, namun hal itu terbayar dengan  lolosnya Persikaba ke fase pertandingan berikutnya. Manajemen pun tak  jera dan menginginkan kembali menjadi tuan rumah. Menurut Zaidun, BLAI  menjanjikan lagi subsidi sebesar Rp 50 juta kepada tim yang lolos pertandingan putaran kedua.
"Informasi yang kami terima, subsidi kedua  itu akan cair sebelum kick off pertandingan fase kedua yang menurut  rencana dimulai 12 Mei," ungkapnya.
Zaidun yang juga seorang kontraktor itu menyatakan jika subsidi kedua dipakai untuk membiayai penampilan Hariyanto dan kawan-kawan bertanding di kandang lawan, tentu tidak akan cukup. Apalagi jika laga fase kedua dilangsungkan di kandang Persikad Depok Jawa Barat.
Bertanding di kandang lawan, tentu dirasakan akan semakin berat. Kemenangan harus diraih dengan susah payah. Apalagi tidak ada dukungan suporter Persikaba. Beda halnya jika bertanding di kandang sendiri di Stadion Kridosono. Menurut Zaidun, kalaupun dana subsidi kurang, pihaknya bisa mencari dana lain, misalnya dengan meminjam kepada para simpatisan  maupun kolega yang peduli Persikaba di Blora.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar