Jumat, 22 November 2013

SDA Blora Melimpah tapi Melempem

Puluhan penambang liar SDA pasir hitam model
sedot mesin menjamur di Kecamatan Cepu,
Kradenan dan Kedungtuban, praktik ini
tak memberikan untung untuk kas daerah
BLORA. Eksploitasi liar (ilegal) sumber daya alam (SDA) masih terus terjadi di berbagai lokasi di Kabupaten Blora, antara lain tanah merah bahan keramik, pasir hitam dan batuan berbagai jenis. Selain SDA tersebut, daerah ini memilki SDA melimpah, seperti batu kapur, batu marmer, batu oniks, dan potensi besar lainnya.


"SDA yang dimiliki Kabupaten Blora sangat melimpah, tetapi investor yang masuk masih minim." jelas Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Blora H Setyo Edi, Rabu (20/11).

Agar kekayaan alam itu bisa menghasilkan rupiah untuk menambah kas daerah, lanjutnya, perlu dikelola dengan baik dengan hadirnya pemodal (investor) di Blora. "Kenapa harus investor, sebab, selain butuh modal besar, mengelola SDA tidaklah mudah,"  Ujarnya.
Menurut Setyo Edy, contohnya potensi batu marmer di Blora terdata cukup besar, diperkirakan bisa diproduksi lebih dari 75 tahun, sayangnya hingga kini belum ada investor yang tertarik melakukan penambangan batu marmer tersebut.

Kawasan yang menyimpan potensi batu marmer adalah Desa Jurangjero, Kecamatan Bogorejo, potensinya mencapai belasan hektar dan jika dikelola tidak akan habis dalam kurun 75 tahun. Dia juga menyebut kualitas batu marmer yang dihasilkan juga tidak kalah dengan hasil marmer dari daerah lain seperti dari Tulungagung Jawa Timur.

Tidak hanya itu, tidak jauh dari lokasi itu terdapat potensi besar batu onix, bahkan beberapa tahun lalu sebagian warga Desa Jurangjero mengembangkan usahanya mengolah batu onix, tetapi masih terbatas untuk dibuat patung-patung hewan, telur, patung, tempat buah dan model lainnya.

Seperti diungkap Bupati Blora H Djoko Nugroho, bahwa beberapa wilayahnya menyimpan potensi batuan yang bisa menjadi bahan baku pertambangan. Hanya saja hingga kini belum tergarap maksimal, masih minim investor.

SDA lainnya seperti batu kapur, pasir hitam bahan bangunan, tanah merah bahan marmer dan kekayaan alam lainnya juga sangat melimpah, diakuinya belum bisa dikelola dengan baik. Contoh kecil adalah pasir hitam Bengawan Solo, berpuluh-puluh tahun dieksploitasi, kenyataannya tidak habis.

"Kami sangat welcome dengan investor, silakan masuk Blora, dan kami siap membantu mempermudah perizinan," tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar