BLORA. Bupati Djoko Nugroho meminta dukungan kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terkait pengaktifan kembali Bandara Ngloram yang ada di Kecamatan Cepu, Blora.
Permintaan tersebut dikemukakan Bupati saat menerima kunjungan kerja Kepala SKK Migas wilayah Jawa Bali Madura Nusa Tenggara
(Jabamanusa) Arif Sukma Widjaja, di Blora belum lama ini. "Lahannya
sudah ada, Bandaranya tinggal diaktifkan saja," ujar Djoko Nugroho.
Di hadapan Arif Sukma Widjaja dan sejumlah pejabat SKK Migas Jabamanusa
lainnya, bupati mengemukakan, pengaktifan kembali Bandara Ngloram hanya
membutuhkan anggaran lebih kecil jika dibanding dengan membangun bandara
baru di daerah lain di sekitar lapangan minyak dan gas (migas) Blok
Cepu.
Menurutnya, semua persyaratan yang dibutuhkan untuk mengaktifkan kembali
Bandara Ngloram yang dibangun tahun 1980 itu telah terpenuhi. "Tinggal
pelaksanaan pengaktifannya saja. Bandara Ngloram dibutuhkan untuk
mendukung industri migas disekitar Blok Cepu. Karena itu kami meminta dukungan SKK Migas," tandas Bupati.
Selain dari SKK Migas, kunjungan kerja di Blora tersebut diikuti pula
sejumlah pejabat dari perusahaan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS)
minyak dan gas yang beroperasi di wilayah Kabupaten Blora.
Mereka diantaranya dari Pertamina, Mobil Cepu Limited, dan PT.Sele Raya
Energi. "Kami juga akan menyampaikan keinginan Bupati Blora ini ke instansi terkait," tandas Arif Sukma Widjaja menjawab permintaan Bupati.
Sebagaimana diketahui, pengaktifan kembali Bandara Ngloram akan
dilakukan Pemerintah Pusat. Hanya saja untuk diaktifkan kembali,
sejumlah bagian bandara milik Kementerian ESDM ini harus diperbaiki
total.
Perbaikan diantaranya landasan pacu, apron serta peralatan penunjang
bandara. Menurut rencana bandara itu akan dijadikan bandara khusus oleh
Pertamina. Belum lama ini telah dilakukan pertemuan antara Kementerian
ESDM, Pertamina, Kementerian Perhubungan dan Pelita Air Service serta
dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Sesuai perencanaan awal diperkirakan dibutuhkan lahan seluas 20-30
hektare sebagai pendukung pembangunan kembali Bandara Ngloram. Lahan
tersebut sebagian milik warga yang harus dibebaskan.
Nantinya landasan pacu Bandara Ngloram yang saat ini mencapai 900 meter
akan diperpanjang sampai 2200 meter sehingga bandara yang berada di
perbatasan Jateng - Jatim ini bisa didarati pesawat berbadan besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar