goasentono.blogspot.com - Kekeringan mulai melanda
Blora. Warga di semua desa di Kecamatan Jati mulai kesulitan mendapatkan
air bersih. Mereka pun mengajukan bantuan ke Pemkab Blora agar
mengirimkan air bersih.
"Air di sumur kami mulai tidak bisa
bertahan lama. Pemakaiannya hanya sekali yakni pada pagi hari. Itu pun
harus pakai sehemat mungkin," ujar Prasetyo, salah seorang warga Jati,
Selasa (10/7).
Dia mengungkapkan hanya sedikit warga Kecamatan
Jati yang menggunakan air PDAM. Sebagian besar mengandalkan air dari
sumur. Namun belakangan ini air debit air sumur berkurang drastis
seiring datangnya musim kemarau. "Kejadian seperti itu berlangsung
setiap tahun saat musim kemarau," katanya.
Ida, warga Kecamatan
Jati lainnya menuturkan, setiap rumah tangga harus mulai berhemat
menggunakan air. Pasalnya persediaan air di sumur sangat minim. "Tak
jarang kami harus membeli air pada sore hari karena air sumur sudah
habis setelah dipakai pada pagi hari. Kalau ada bantuan dari Pemkab,
tentu akan mengurangi beban kami," tandasnya.
Kepala Kantor Satuan
Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Blora, Slamet Wiryanto melalui Kepala
Bidang Penanggulangan Bencana, I Ary Susanto, membenarkan semua desa (15
desa) di Kecamatan Jati mengajukan bantuan air bersih ke Pemkab.
Pengajuan tersebut melalui pemerintah kecamatan.
"Tentu akan kami
tindaklanjuti permintaan itu dengan mengirim bantuan secepat mungkin.
Hanya saja itu membutuhkan proses," ujarnya. Ary Susanto menyatakan
Kecamatan Jati selama ini merupakan wilayah yang paling rawan kekeringan
di Blora.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar