goasentono.blogspot.com - Souvenir berbahan baku
kayu jati dari Blora masih menjadi primadona tamu dari luar daerah.
Dengan harga yang terjangkau namun berkualitas tinggi, para tamu
tersebut rela merogoh saku untuk membeli oleh-oleh yang akan dibawa
pulang ke kampung halamannya.
Seperti yang dilakukan sejumlah anggota DPRD Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Selasa (10/7).
Di
sela-sela studi banding perencanaan dan penganggaran pemerintah daerah
di Blora, para wakil rakyat itu diajak mengunjungi pusat kerajinan dan
souvenir kayu jati di Kelurahan Jepon.
Para anggota DPRD Teluk
Bintuni yang didampingi sejumlah dosen Penelitian Pusat Studi
Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) Universitas Gadjah Mada (UGM)
Yogyakarta, tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut.
Setelah sempat keluar masuk showroom, mereka pun mengeluarkan uang untuk membeli barang yang diinginkan.
"Satu jam dinding berbentuk jam tangan harganya berapa," tanya Yohanis, salah seorang dari mereka.
"Harganya
55 ribu. Kalau beli dua, Rp 100 ribu. Yang ada kacanya saya jual Rp 65
ribu," ujar Ida, salah seorang pemilik showroom.
Tak hanya jam
dinding berbentuk jam tangan dari kayu jati, para anggota DPRD Teluk
Bintuni juga membeli souvenir lainnya. Diantaranya asbak, patung hewan,
sepeda onthel dan dokar. "Lumayan buat oleh-oleh studi banding dari
Jawa," tandas Jeffry Papilaya, anggota DPRD lainnya.
Awas....!!!!
BalasHapusjangan sampai komoditi ini merusak kelestarian alam Hutan....!!!