Senin, 23 April 2012
PERSIKABA BLORA akan mogok jika Persikad Depok, di tunjuk sebagai Tuan Rumah
gosentono.blogspot.com - Persikaba Blora mengancam akan memboikot laga lanjutan Divisi I Badan Liga Amatir Indonesia versi PSSI pimpinan La Nyala Mattaliti. Itu dilakukan jika BLAI menunjuk Persikad Depok sebagai tuan rumah pertandingan putaran kedua.
"Di fase kedua ada tiga kesebelasan asal Jateng, yakni Persikaba Blora, Persipur Purwodadi dan Persibas Banyumas. Tidak ada alasan bagi BLAI menunjuk Persikad Depok sebagai tuan rumah. Apalagi Persikad hanya menempati peringkat kedua klasemen akhir grup V di laga putaran pertama di Banyumas beberapa waktu lalu," ujar Manajer Persikaba, Ahmad Zaidun, Sabtu (21/4).
Ditegaskannya, ancaman boikot itu bukan main-main. Menurut Zaidun, sesuai ketentuan yang berlaku maupun kelaziman selama ini, kesebelasan yang berhak menjadi tuan rumah adalah yang menjadi juara grup. "Persikaba juara grup VII. Sementara yang menjadi juara grup V adalah Persibas Banyumas. Wajar jika kami menuntut ditunjuk tuan rumah lagi. Ini juga demi tim-tim asal Jateng," tegasnya.
Zaidun mengaku mendapatkan kabar bahwa Persikad Depok ngotot ingin menjadi tuan rumah. Tim tersebut juga telah melalukan lobi-lobi kepada pengurus BLAI. Indikasinya, semestinya pemberitahuan dimulai pertandingan putaran kedua juga disertai pula surat penunjukan tuan rumah.
Namun karena lobi tersebut, BLAI hanya memberitahukan dimulainya laga fase kedua. "Kami sudah mendapat pemberitahuan dimulainya pertandingan putaran kedua, yakni mulai 28 April. Namun untuk tuan rumahnya belum ditentukan," kata Zaidun.
Dia menyatakan pihaknya akan terus melobi BLAI agar Blora kembali ditunjuk sebagai tuan rumah. Di pertandingan putaran pertama, 31 Maret-6 April, Blora ditunjuk menjadi tuan rumah oleh BLAI. Ketika itu tim berjuluk Laskar Arya Penangsang tersebut menjadi juara grup, sedangkan Persipur runner up. "Insya Allah kami akan ke Jakarta lagi dalam waktu dekat ini,’’ ujarnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar