illustrasi |
Terkait
itu pula, untuk menunjang fasilitas kesehatan dunia industri migas dan
peningkatan pelayanan masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora
merencanakan untuk membangun rumah sakit di Kecamatan Randublatung yang
tak jauh dari lapangan migas Blok Gundih. Hal ini disampaikan Bupati
Blora, Djoko Nugroho.
Dia katakan, pembangunan rumah sakit di wilayah selatan Kabupaten Blora
tersebut sangat diperlukan. Mengingat jarak dari Randublatung menuju rumah sakit di Blora dan rumah sakit di Cepu cukup jauh.
"Pendirian rumah sakit itu
rencananya akan bekerjasama dengan Rumah Sakit Elisabeth Semarang," kata
Kokok, sapaan akrab Bupati Blora, Senin (7/4/2014).
Kokok juga
menginformasikan, mengenai lokasi lahan yang akan digunakan untuk pembangunan rumah sakit, sesuai laporan dari
camat dan beberapa kades di Randublatung sudah ada. Direncanakan pada tahun 2015 mendatang rumah sakit
itu sudah bisa berdiri.
Keberadaan rumah sakit tersebut, kata
Bupati Blora yang juga mantan Dandim Rembang ini, diharapkan mampu meningkatkan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat yang ada di Blora selatan seperti Kecamatan Randublatung, Kecamatan Kradenan dan Kecamatan Jati.
"Saat ini kita baru mengelola dua
rumah sakit umum, yaitu RSUD dr.R Soetijono Blora dan RSUD dr.Soeprapto Cepu," ungkap Bupati.
Kedua rumah sakit milik pemerintah daerah itu berdasar indikator Bed Occupany Ratio
(BOR) indikatornya relatif bagus. ”Indikator ini parameter ideal
antara 60 hingga 80 persen. Dari data yang ada indikator RSUD itu hampir
mencapai nilai ideal,” paparnya. (infoblora)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar