![]() |
Kondisi fisik jalan Kradenan menuju lima desa (Megeri, Nglebak, Getas, Nginggil, Ngrawoh), Blora untuk jalur logistik pemilu dalam kondisi rusak parah. |
BLORA. Kekhawatiran
terhambatnya pengiriman logisitik Pemilu kedesa-desa terjauh dengan
infrastruktur jalan sangat buruk di Kabupaten Blora akhirnya terlaksana
aman dan lancar. Dengan dikawal jajaran KPU Panwaslu dan polisi,
kotak-kotak suara pemilu itu sampai di desa-desa yang berbatasan dengan
Ngawi, Jatim. "Awalnya akan memutar lewat Cepu dan dua kabupaten di Jawa
Timur akhirnya diputuskan lewat jalur pintas dan lancar," jelas ketua
Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kecamatan Kradenan, Blora
Sugiono, Minggu (6/4).
Sebanyak
96 logistik kotak suara Pemilu DPR, DPD, DPRD 2014 itu, jelasnya,
diangkut dengan truk. Sedangkan personel pengawasan /pengawalan dari
Panwaslu, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), polisi dan sejumlah
Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) mengendarai sepeda motor. Menurut
Sugiono, lima desa itu memang berlokasi sangat dekat dengan Kota Ngawi,
Jatim, dan jika memutar lewat Cepu, Bojonegoro, Ngawi, jaraknya mencapai
122 kilometer, tetapi kalau melewati jalan yang masih masuk wilayah
Blora hanya sekitar 40 kilometer.
"Meski
hanya sekitar 40 kilometer, kami butuh waktu perjalanan tujuh jam untuk
sampai ke desa-desa itu, karena memang infrastruktur jalan sangat
buruk. Hanya truk dan sepeda motor khusus yang bisa melewatinya," tambah
Sugiono.
Diberitakan
sebelumnya di Kecamatan Kradenan ada lima desa yang lokasinya sangat
terpencil, di tengah hutan jati dan kondisi jalan ke desa itu sangat
buruk. Saking buruknya, jika turun hujan kendaraan roda empat jenis truk
sulit menembusnya.
Misalkan
ditempuh dengan kendaraan roda dua atau jalan kaki, tambahnya, dinilai
sangat sulit dan rawan. Sebabnya, selain jarak ke tiga desa itu sejauh
sekitar 37 kilometer dari Kecamatan Kradenan (68 kilometer dari Kota
Blora), fisik jalan sangat sulit untuk dilalui kendaraan roda empat.
Desa-desa
itu, Ngeblak ada enam tempat pemungutan suara (TPS) terdiri 2.434
pemilih butuh 24 kotak suara. Desa Megeri lima TPS dengan 1.672 pemilih
butuh 20 kotak suara. Desa Getas ada 10 TPS, 3.267 pemilih, dan 40 kotak
suara. Desa Nginggil satu TPS (empat) kotak suara, Ngrawoh dua TPS
(delapan) kotak suara atau total 96 kotak suara. Rencana awal jika saat
droping fisik jalan masih buruk, maka demi keamanan dan kelancaran,
Panwaslu menyarankan KPU agar bisa dikirim lewat Cepu memutar Padangan
(Bojonegoro) dan Kota Ngawi (Jatim).
"Lima
desa itu sangat dekat dengan Kota Ngawi, kalau belanja keperluan
sehari-hari warga memilih ke Kota Ngawi karena jalan bagus dan lebih
dekat," jelas Darmin, ketua PPK Kradenan. (infoblora)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar