Selasa, 29 Oktober 2013

Jembatan Desa Tanggel - Randublatung Roboh, Pelaku masih Buron

BLORA. Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Blora AKBP Mujiyono melalui Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Randublatung AKP Ida Purnomo menyatakan, tujuh orang tersangka yang diduga penyebab runtuhnya jembatan Tanggel masih diburu.

Mereka adalah pelaku penggalian tanah di dekat pilar beton penyangga jembatan, untuk mencari kayu jati kuno yang terpendam, sehingga mengakibatkan jembatan runtuh.


"Masih kami buru, sampai Rabu (23/10), belum ada yang tertangkap atau menyerahkan diri," jelas Ida Purnomo, kemarin.

Runtuhnya jembatan Tanggel, penghubung vital lalu-lintas warga sejumlah dukuhan dan desa ke Desa Tanggel, Kecamatan Randublatung, Blora, diduga akibat ulah kelompok penggali kayu, benar-benar membuat lumpuh lalu-lintas kendaraan bermotor roda dua dan empat.

Berbagai jenis kendaraan roda empat dan dua, menurut penuturan Maryanto, warga Tanggel, Rabu (23/10), untuk masuk ke desa dan dukuhan diluar Desa Tanggel terpaksa harus melingkar jauh lewat jalan Dukuh Timbun, Desa Kadengan, Kecamatan Randublatung, Blora.

"Setelah jembatan runtuh, akses semua jenis kendaraan terhenti, ada yang berusaha melingkar lewat Timbun, tapi hanya bisa untuk jenis kendaraan tertentu," jelas Maryanto, Rabu (23/10).

Perum Perhutani, pihak yang membangun jembatan yang runtuh itu, sampai saat ini belum bisa memberi jawaban pasti apakah akan dibangun lagi atau tidak. Sebab untuk membangun kembali jembatan yang putus total dibutuhkan anggara sedikitnya Rp 500 juta.

"Untuk membantu warga, Perhutani membangun jembatan itu, kalau sekarang runtuh karena ulah satu kelompok orang, ini yang sungguh memprihatinkan," tandas Administratur Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Randubaltung, Herdian Suhartono.

Menurutnya, Perum Perhutani belum bisa memberikan jawaban terhadap pembangunan kembali jembatan Tanggel yang runtuh total, namun pihaknya telah melaporkan kasusnya ke Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah.

Diberitakan sebelumnya, runtuhnya jembatan sepanjang 12 meter lebar 4,2 meter itu, diduga kuat akibat ulah penggali kayu jati yang terpendam di dasar kali, tepatnya di sebelah pilar penyangga jembatan. Akibatnya, jembatan itu runtuh dan hancur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar