BLORA. Warga Dukuh Tambak, Desa Sumber, Kecamatan Kradenan,
Kabupaten Blora kembali melakukan aksi blokir jalan dari pintu masuk
dukuh
setempat menuju Desa Temulus, Kecamatan Randublatung, Blora, Kamis
(27/3/2014).
Aksi kali kedua ini dikarenakan pihak konsorsium
IKPT-Adhi Karya rekanan Pertamina belum juga menyelesaikan pembangunan jalan tersebut.
Kemarahan warga memuncak karena konsorsium perusahaan itu tak kunjung
memperbaiki jalan yang rusak akibat mobilisasi kendaraan proyek migas.
Jalan
tersebut sebetulnya merupakan akses utama dari Sumur Gas Kedunglusi (KDL)-1
menuju sumur Gas Randublatung (RBT) yang ada di Desa Temulus. Jika
jalan ini ditutup warga dipastikan akan mengganggu jalannya proyek
Migas.
Dalam aksinya warga memasang spanduk bertuliskan
"Kendaraan/Alat Berat Proyek Pertamina Dilarang Keluar Masuk Sebelum
Jalan Dibangun Sampai Selesai". Di bawah spanduk dipasang tong patok dengan
bendera merah, di atasnya menggambarkan kesabaran warga yang sudah
memuncak.
Menanggapi hal tersebut akhirnya digelar rapat kordinasi yang
melibatkan pihak Pertamina EP PPGJ, Konsorsium PT IKPT-Adhi Karya,
Muspika Kradenan, dengan pihak Pemerintah Desa Sumber, dan warga di balai Desa
Sumber.
Dalam pertemuan itu Pemdes Sumber berharap apa yang
dituntut warganya cepat direalisasikan. Dikarenakan mereka sudah
menunggu terlalu lama. "Apalagi perbaikan jalan itu sudah tidak lagi
membutuhkan perencanaan, karena tinggal melanjutkan saja. Kenapa kok belum selesai juga," kata Kepala Desa Sumber, Zaki Bachroni.
Dia
ingatkan, ketika waganya melakukan aksi pemblokiran pertama sudah ada
janji dari IKPT dan Pertamina untuk segera melanjutkan pekerjaan
pembangunan jalan. Namun janji itu hingga kini belum ditepati.
“Oleh karenanya warga mengambil tindakan pemasangan spanduk tuntutan itu," kata Zaki.
Harapan
pemerintah desa untuk segera dilanjutkan pembangunannya jalan tersebut.
Hal itu sudah menjadi komitmen perusahaan dan kontraktor yang
menggarap proyek.
“Tindak lanjut atau komitmen nyata untuk
segera direalisasikan, terkait perbaikan jalan dari Dusun Tambak hingga
Desa Temulus," ujar Zaki seraya menambahkan, pihaknya kerap kali
mendapat komplain dari warga, dan menuntut agar meminta Pertamina
mendesak kontraktor segera menyelesaikan pembangunan jalan.
Harapan
yang sama juga disampaikan pihak Muspika Kradenan, Blora. Mereka
menyatakan, pembangunan jalan harus segera dilanjutkan agar kemarahan
warga tidak berujung pada kondisi anarkis.
Sementara itu,
Pertamina EP-PPGJ yang diwakili oleh Aldo Pardede, Fasilitator Bagian
Tehnik/Kontruksi menjelaskan, Pertamina telah memberikan kepercayaan
kepada konsorsium PT IKPT-Adhi Karya termasuk perbaikan dan pembangunan
jalan tersebut.
"Sebetulnya kita sudah memperingatkan ke IKPT
sudah empat kali. Yaitu di bulan Juni dan Desember tahun lalu. Juga pada
bulan Januari dan bulan Maret lalu," ujar Aldo.
Aldo
menyampaikan, pihak Pertamina mendukung sepenuhnya tuntutan warga
terkait tindak lanjut perbaikan jalan Tambak hingga Desa Temulus.
Pertamina ingin pembangunan jalan itu dilanjutkan hingga selesai.
Sedangkan
pihak konsorsium PT IKPT- Adhi Karya yang diwakili oleh Agus Tarigan
mengatakan, akan segera menyelesaikan tindak lanjut perbaikan jalan
antara Dusun Tambak, Desa Sumber sampai Desa Temulus.
"Target pekerjaan
bisa diselesaikan sampai batas waktu akhir April depan," ujar Agus. Dalam
kesempatan itu juga diambil kesepakatan bahwa kegiatan mobilisasi
peralatan Pertamina EP tidak mendapatkan hambatan dari areal KDL 1 atau
ke RBT di Dusun Temulus. (rs-infoblora | ali)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar