BLORA. Fosil kerbau purba kembali ditemukan di Dukuh Nglaren,
Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan, Blora. Fosil yang diduga berumur
ribuan tahun itu berupa bagian tulang rusuk atau iga.
Fosil ditemukan Rambi (49) warga desa setempat ketika tanahnya dikeruk
untuk pembangunan proyek rel ganda (double track) PT.Kereta Api
Indonesia (KAI) belum lama ini. "Temuan fosil kerbau purba sudah
dilaporkan ke dinas terkait," ungkap Rumbi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, fosil tersebut ditemukan saat
pengambilan tanah untuk pengurukan proyek double track (rel ganda)
kereta api. Peralatan pengeruk tanah tersebut menyentuh beberapa benda
berwarna coklat kehitaman. Penasaran dengan benda tersebut, operatos
backhoe menghentikan alat berat pengeruk tanah tersebut. Kemudian turun
dan mengecek benda tersebut bersama sejumlah warga. Fosil kerbau purba
lalu diamankan di rumah Rumbi.
Kepala Dinas Perhubungan Periwisata Kebudayaan Komunikasi dan
Informatika (DPPKKI) Blora Slamet Pamuji, melalui Kepala Bidang
Kebudayaan Suntoyo menjelaskan bahwa benar telah ditemukan fosil kerbau
purba di Desa Mendenrejo berupa tulang rusuk. "Memang betul ada penemuan
fosil baru," ungkap Suntoyo. Saat ini fosil tersebut diamankan DPPKKI
dan dilaporkan ke Balai Kepurbakalaan untuk diperiksa dan diselidiki
lebih lanjut.
Fosil yang ditemukan diperkirakan berusia 250.000 tahun. Dia
mengemukakan, fosil binatang purba di Desa Mendenrejo dan sekitarnya
yang merupakan wilayah Kecamatan Kradenan sudah beberapa kali ditemukan
sejak beberapa tahun lalu. "Di lokasi tersebut sudah beberapa kali
ditemukan fosil purba," tandasnya.
Menurutnya, beberapa desa di wilayah Kecamatan Kradenan yang merupakan
daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo dimungkinkan menyimpan banyak
fosil purbakala. Sudah banyak fosil binatang purba yang ditemukan di
wilayah tersebut. Diantaranya bofidae (pemamah biak) seperti sapi purba,
kerbau purba, kura-kura, panther trigis (macan) dan buffalow (sejenis
banteng).
Sebelum adanya proses penemuan fosil di Mendenrejo, beberapa waktu lalu
juga ditemukan fosil gajah purba terlengkap di Desa Medalem (sebelah
utara Mendenrejo). Dia memperkirakan di masa lampau wilayah Desa Medalem
dan sekitarnya merupakan padang savana di tepi Sungai Bengawan Solo. Di
padang savana itulah hidup berbagai jenis binatang purba. Binatang itu
hidup di lokasi yang kaya bahan makanan dan minuman. Karena itulah kerap
ditemukan fosil binatang purba di DAS Bengawan Solo.
"Wilayah DAS Bengawan Solo di sepanjang Kecamatan Kradenan mulai Megeri -
Ngandong - Mendenrejo - Medalem sampai Nglungger masih adakaitannya
dengan situs Sangiran di Sragen," pungkasnya. (infoblora)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar