Blora, goa sentono - Pemkab Blora mendata kerugian akibat banjir bandang di sejumlah desa di tiga kecamatan mencapai Rp 400 juta. Terbanyak, kerugian karena kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan. Jumlahnya mencapai sekitar Rp 150 juta.
Selain itu juga kerusakan rumah warga yang ditaksir mencapai Rp 100 juta. Disusul berikutnya kerusakan tanaman pangan dan peternakan.
Rusak : Jembatan Gantung di Desa Mojorembun Kec. Kradenan Kab.Blora Rusak parah akibat di terjang banjir bandang. (goasentono.blogspot.com) |
Banjir bandang terjadi pekan lalu di beberapa desa di Kecamatan Randublatung, Kedungtuban dan Kradenan. Banjir terjadi karena hujan turun lebat. Akibatnya, sungai di sekitar rumah warga meluap.
Jembatan gantung di Desa Mojorembun, Kecamatan Kradenan, Blora, mengalami kerusakan parah akibat banjir bandang. Jalan Desa Gondel Kecamatan Kedungtuban sepanjang dua kilometer juga mengalami kerusakan. Selain itu puluhan rumah warga mengalami kerusakan parah, sedang dan ringan. Tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut.
"Bupati Djoko Nugroho telah atas nama Pemkab Blora telah memberikan bantuan kepada para korban. Bantuan itu antara lain berasal dari Pemprov Jateng," tandas Kiswoyo.
Selain bupati, Wakil Bupati H Abu Nafi menyampaikan pula bantuan bagi para korban banjir. Bantuan itu berasal dari sejumlah tokoh dan pengusaha asal Blora yang ada di luar daerah maupun di Blora.
Di Desa Sumber, air yang menggenangi rumah warga berasal dari daerah dataran tinggi. ‘’Air semakin meninggi pada malam hari setelah turun hujan lebat beberapa jam,’’ kata Rusmindar salah seorang warga Sumber.
Warga pun membiarkan perabot rumahnya basah dan memilih mengungsi.
‘’Kami tidak menyangka terjadi banjir bandang. Karena sebelumnya tidak pernah terjadi seperti itu,’’ tandas Supardi, warga Mojorembun
www.suaramerdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar