Jumat, 21 Februari 2014

Bantuan Pertamina melalui CSR Mulai Dirasakan Warga Desa Sumber Kecamatan Kradenan

 Pemadatan jalan Sumber - Mendenrejo Kec. Kradenan dengan material batu pecah (kericak) sebelum diaspal hotmix.
BLORA. Keberadaan PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) melalui Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) di Blok Gundih, telah dirasakan warga sekitar. Perusahaan negara ini telah membawa perubahan positif bagi warga desa sekitar lokasi Central Processing Plan (CPP) Gundih di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora.
Terlebih Desa Sumber yang warganya telah merelakan tanahnya seluas sekitar 60 hektar untuk pembangunan fasilitas penunjang berdirinya pabrik gas ini. Banyak program Corporate Social Responsibility (CSR) yang diterima warganya dari Pertamina EP.

Melalui program bantuan infrastruktur, ungkap menurut Kepala Desa Sumber, Zaki Bachroni, warganya sudah menikmati dan merasakan perubahan. Sebelum ada pembangunan jalan hotmik dari pertigaan Peting (Pertigaan arah Cepu ke Randublatung yang mengarah ke CPP Gundih) sampai jembatan yang ada di Desa Sumber, kondisi jalan rusak parah akibat aktivitas kendaraan transportasi penambangan pasir.

"Kini kondisi jalan itu sudah hotmik dan bagus, sehingga akses transportasi warga lancar," kata Zaki Bachroni.

Sesuai komitmen PT Pertamina EP dengan Pemerintah Kabupaten Blora, proyek perbaikan jalan tersebut dilnjutkan, mulai ruas jembatan Sumber sampai dengan Kecamatan Kradenan sepanjang kurang lebih 4 Km.

"Saat ini masih dalam tahap pemadatan jalan sebelum digelar aspal hotmix," kata Zaki seraya menambahkan, sebelumnya kondisinya rusak parah dengan lubang merata sepanjang jalan dan memakan hampir separuh badan jalan.

Warga Desa Sumber berharap, pembangunan jalan lanjutan itu bisa segera terselesaikan. Apalagi selama ini menjadi akses jalan anak-anak sekolah, aktivitas transportasi pertanian, hingga menuju pusat pemerintahan tingkat kecamatan.

Menurut Zaki, tak hanya jalan utama antardesa hingga akses ke kota kecamatan,  jalan lorong tengah desa juga mendapat perhatian dari Pertamina EP.  Seperti jalan di Dusun Jompong yang menghubungkan dengan Desa Sumberjo tak luput dari perhatian perusahaan.

"Sebelumnya juga rusak parah. Dengan perbaikan itu, masyarakat punya akses jalan yang baik, sehingga itu bisa menopang kemajuan perekonomian warga," ungkap Zaki. Termasuk jalan penghubung mulai dari Dusun Tambak, Desa Sumber hingga Desa Temulus, Kecamatan Randublatung kini masih dalam tahap penggarapan.

Selain itu fasilitas pemerintahan Desa Sumber dijadwalkan akan mendapatkan kucuran CRS dari Pertamina EP. Diantaranya, pembangunan Gedung Serba Guna Desa Sumber.

"Saat ini masih dalam tahap pematangan desain gedung yang akan dibangun. Itu sudah ada kesanggupan dari Pertamina," katanya.

Untuk bidang keagamaan, sudah banyak masjid dan musholla di Sumber  yang dibantu rehab oleh Pertamina. Sedangkan bidang pendidikan, dalam waktu dekat ini akan dilakukan serah terima bantuan meja dan kursi untuk sekolah-sekolah yang ada di Sumber.

"Itu termasuk meja kursi ruang guru. Kini barangnya sudah ada tinggal acara serah terima," tukasnya sambil tersenyum.

Perhatian itu patut mendapat apreasi dari semua pihak karena Pertamina peduli pada lingkungan sekitar proyeknya dengan guliran program CSR. "Itu saja potensi gas yang ada belum produksi, semoga setelah produksi akan semakin banyak lagi CSR yang digulirkan Pertamina," ungkap Zaki.

Kedepan, Zaki menginginkan, program CSR yang digulirkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sebagai sasaran penerima. Jadi ada sinergitas antara CSR dengan visi misi desa serta misi pembangunan Pemkab Blora.

Ditemui secara terpisah, Pengurus Harian Forum Komunikasi Masyarakat Sumber (FKMS) Desa Sumber, M Hariyanto, menyatakan, pihaknya mengapresiasi program bantuan yang diberikan Pertamina kepada desanya. Apalagi warga telah membebaskan sawahnya untuk proyek negara tersebut.

Menurut Totok, demikian dia akrab disapa, di Sumber banyak warga yang sebelumnya berprofesi sebagai petani membutuhkan lahan perkerjaan baru. Maka harus ada profesi pengganti, terutama untuk anak-anak dari pemilik lahan yang dibebaskan.

Totok menilai hal itu patut menjadi perhatian Pertamina untuk ikut memikirkan solusinya. Mereka butuh pelatihan skill, manajemen keuangan, dan sarana prasarananya.

Sementara itu, Camat Kradenan, Achmad Soleh, menyatakan, pihaknya berharap agar bantuan CSR dari Pertamina EP diarahkan pada pembangunan infrastruktur bagi desa-desa sekitar lokasi PPGJ. Alasannya saat ini bidang tersebut mendesak dibutuhkan warga untuk pemberdayaan masyarakat sekitar.

"Pada intinya dan yang harus diutamakan itu adalah bantuan CSR dalam bentuk pembangunan infrastruktur jalan," tandas mantan Camat Sambong ini.

Kenapa harus jalan? Menurut Soleh, jalan yang bagus  merupakan kebutuhan mutlak semua warga. Tanggungjawab pembangunan jalan  itu harus cepat dilakukan, karena bila tidak diperhatikan, akan menjadi bumerang bagi aktivitas penambangan itu sendiri.

Mantan Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakertransos) Blora ini menilai, kondisi jalan yang baik, akan memperlancar aktivitas perusahaan dalam beroperasi. Lebih penting lagi perawatan terhadap jalan juga perlu dilakukan, agar disaat aktivitas perusahaan berjalan bisa lancar tidak terganggu oleh rusaknya fasilitas jalan.

Dari pihak Pertamina EP sendiri, ungkap Legal end Relation Manager PT Pertamina Asset 4, Arya Dwi Paramita, selama ini telah memberikan bantuan CSR setiap tahun sejak tahun 2010 dengan nilai yang terus meningkat kepada warga sekitar Blok Gundih.

Pada tahun 2010 kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan berada pada kisaran Rp 226 juta. Sedangkan pada tahun 2013, realisasi di bidang infrastruktur menembus angka Rp 3,7 miliar. Nilai itu termasuk program bantuan perbaikan jalan.

Arya merinci jenis kegiatan pada tahun 2010 hingga tahun 2012 fokus kegiatan pada pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar daerah operasi. "Sedangkan untuk tahun 2013, fokus utama ada pada bidang lingkungan, yakni pemasangan solar cell dan perbaikan jalan," ungkapnya.

Terkait program CSR ini, tambah Arya, sebenarnya kegiatannya telah dimulai sejak tahun 2007. Adapun program dibuat bekerja-sama dengan Pemkab Blora melalui Disnakertransos Blora. "Programnya berbasis kompetensi dan ketersediaan sumberdaya di masyarakat setempat," sebutnya.

Demikian pula dengan Program Penunjang Operasi (PPO) dari perusahaan, telah dimulai sejak kegiatan pemboran dilaksanakan tahun 2008 lalu.

Adapun untuk jenis Kegiatan Sosial kemasyarakatan lainnya, juga telah berlangsung sejak tahun 2007. Wujudnya bantuan langsung kepada masyarakat yang terkena bencana, bantuan langsung dukungan program kegiatan masyarakat,  bantuan langsung dukungan program kegiatan Pemda setempat.
"Kerjasama kegiatan dengan LSM khususnya dalam bidang kesehatan masyarakat desa juga telah kita laksanakan," kata Arya. (ali musthofa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar