Kamis, 13 Maret 2014

Gali Tanah Untuk Proyek Double Track, Warga Nglaren Temukan Fosil Kerbau Purba

BLORA. Fosil kerbau purba kembali ditemukan di Dukuh Nglaren, Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan, Blora. Fosil yang diduga berumur ribuan tahun itu berupa bagian tulang rusuk atau iga.

Fosil ditemukan Rambi (49) warga desa setempat ketika tanahnya dikeruk untuk pembangunan proyek rel ganda (double track) PT.Kereta Api Indonesia (KAI) belum lama ini. "Temuan fosil kerbau purba sudah dilaporkan ke dinas terkait," ungkap Rumbi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, fosil tersebut ditemukan saat pengambilan tanah untuk pengurukan proyek double track (rel ganda) kereta api. Peralatan pengeruk tanah tersebut menyentuh beberapa benda berwarna coklat kehitaman. Penasaran dengan benda tersebut, operatos backhoe menghentikan alat berat pengeruk tanah tersebut. Kemudian turun dan mengecek benda tersebut bersama sejumlah warga. Fosil kerbau purba lalu diamankan di rumah Rumbi.

Kepala Dinas Perhubungan Periwisata Kebudayaan Komunikasi dan Informatika (DPPKKI) Blora Slamet Pamuji, melalui Kepala Bidang Kebudayaan Suntoyo menjelaskan bahwa benar telah ditemukan fosil kerbau purba di Desa Mendenrejo berupa tulang rusuk. "Memang betul ada penemuan fosil baru," ungkap Suntoyo. Saat ini fosil tersebut diamankan DPPKKI dan dilaporkan ke Balai Kepurbakalaan untuk diperiksa dan diselidiki lebih lanjut.

Fosil yang ditemukan diperkirakan berusia 250.000 tahun. Dia mengemukakan, fosil binatang purba di Desa Mendenrejo dan sekitarnya yang merupakan wilayah Kecamatan Kradenan sudah beberapa kali ditemukan sejak beberapa tahun lalu. "Di lokasi tersebut sudah beberapa kali ditemukan fosil purba," tandasnya.

Menurutnya, beberapa desa di wilayah Kecamatan Kradenan yang merupakan daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo dimungkinkan menyimpan banyak fosil purbakala. Sudah banyak fosil binatang purba yang ditemukan di wilayah tersebut. Diantaranya bofidae (pemamah biak) seperti sapi purba, kerbau purba, kura-kura, panther trigis (macan) dan buffalow (sejenis banteng).

Sebelum adanya proses penemuan fosil di Mendenrejo, beberapa waktu lalu juga ditemukan fosil gajah purba terlengkap di Desa Medalem (sebelah utara Mendenrejo). Dia memperkirakan di masa lampau wilayah Desa Medalem dan sekitarnya merupakan padang savana di tepi Sungai Bengawan Solo. Di padang savana itulah hidup berbagai jenis binatang purba. Binatang itu hidup di lokasi yang kaya bahan makanan dan minuman. Karena itulah kerap ditemukan fosil binatang purba di DAS Bengawan Solo.

"Wilayah DAS Bengawan Solo di sepanjang Kecamatan Kradenan mulai Megeri - Ngandong - Mendenrejo - Medalem sampai Nglungger masih adakaitannya dengan situs Sangiran di Sragen," pungkasnya. (infoblora)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar