Motif samin tersebut telah dikembangkan sekitar enam bulan yang lalu dan dikerjakan sendiri oleh lima orang warga sedulur sikep yang ada di Dusun Karangpace, Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Blora. “Sekitar enam bulan yang lalu motif batik ala samin sudah mulai dikembangkan,” ungkap Ketua paguyuban Batik Baskoro Jati Blora Untung Tunggono, Rabu (12/9).
Menurutnya motif batik samin sangat berbeda dengan batik motif Blora yang selama ini sudah ada di pasaran. Motif samin lebih banyak bercirikan salur (semak-semak) yang menjalar serta pandan sesuai dengan apa yang ada di sekitar tempat tinggal mereka.
Selama ini baru lima warga yang intensif membuat batik samin tersebut dan terus mendapatkan pelatihan dari kelompok untuk meningkatkan kualitas dan hasil batikan. “Motifnya sangat bagus dan banyak yang meminati hasil karya batik samin,” kata Untung.
Namun demikian batik tersebut saat ini belum sempat di jual dan hanya dilaunching lewat internet melalui situs yang dia miliki dalam rangka memasarkan batik yang ada di Blora lewat internet., serta lewat pammeran-pameran yang ada di luar Blora.
Jadi, sudah banyak yang tahu dan berminat untuk membeli langsung motif batik samin tersebut. Kalau dijual lanjut Untung yang membina sekitar empat klaster batik ini, harganya cukup bagus sebab dibatik sendiri dengan tangan, tak salah jika harganya mahal.
“Setelah dilaunching dan banyak peminat dalam waktu dekat ini akan kami jual kepada masyarakat, baik blora dan pembeli dari luar Blora,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar