Sabtu, 04 Oktober 2014

Warga Mendenrejo Temukan Balok Jati Tua Sepanjang 7 Meter dari Kedungmoyo Bengawan Solo

BLORA. Sungai Bengawan Solo yang melintas di wilayah Blora selatan ternyata menyimpan banyak kekayaan terpendam. Selain terkenal sebagai surganya benda-benda purbakala yang telah banyak ditemukan di tepi sungai, belum lama ini warga Desa Mendenrejo Kecamatan Kradenan juga dihebohkan penemuan balok kayu jati tua dari dasar sungai terpanjang di Pulau Jawa ini.
Adalah Supanut (42) dan Gunawan (34), dua orang nelayan pencari ikan di Sungai Bengawan Solo yang menemukannya. Berawal pada hari Selasa pagi (30/9) lalu saat mereka mencari ikan di Kedungmoyo Bengawan Solo tiba-tiba jaring yang mereka turunkan mengalami kejanggalan. Karena merasa ada yang aneh, Supanut berinisiatif memeriksa jaringnya kedalam air. Betapa kagetnya, dia menjumpai balok kayu tua di dasar Kedungmoyo yang menyebabkan jaringnya tersangkut.

Supanut dan Gunawan akhirnya sepakat untuk mengangkat balok kayu tua tersebut ke permukaan. Dengan tanpa dilengkapi alat keselamatan diri, mereka menyelam ke dalam sungai yang berkedalaman sekitar 8 meter ini. Susah payah selama dua hari kakak beradik ini berusaha menggali di dasar Bengawan Solo, dan akhirnya baru bisa diangkat hari Kamis (2/10) lalu.

Berkat bantuan warga akhirnya balok kayu jati tua yang diperkirakan berumur puluhan tahun itu dapat diangkat sampai ke rumah. Balok kayu ini berukuran 26 cm x 26 cm dengan panjang 7 meter.
Kedungmoyo Sungai Bengawan Solo di Desa Mendenrejo Kecamatan Kradenan Blora, lokasi penemuan balok kayu jati tua oleh Supanut dan Gunawan. (foto: MD)
"Kulo mboten sengaja mas, lha wong niku kulo pas njaring, jaringe kulo nyangkut terus kulo slelepi. Jebule jaringe kulo kecanthol kayu," kata Supanut menceritakan, Jumat (3/10) kemarin. Supanut ini juga merupakan juru kunci Kedungmoyo Sungai Bengawan Solo yang berada di selatan rumahnya tersebut.

Sampai saat ini kayu tersebut masih disimpan Supanut dirumahnya. Dia belum tahu mau diapakan hasil penemuannya itu.

Peristiwa penemuan balok kayu tua ini bukan pertama kalinya yang terjadi di Desa Mendenrejo. Sebelumnya, Supanut, warga RT 02 RW 07 Desa Mendenrejo ini juga pernah menemukan balok kayu tua dari dasar Bengawan Solo. Dalam penemuan pertama tersebut dia menemukan kayu tua berukuran 20 cm x 30 cm sepanjang 7,5 meter. Namun karena kayu tersebut bengkok, maka saat itu dia menjualnya.

Dia mengungkapkan, untuk mengangkat batangan kayu tersebut memerlukan tenaga 11 orang tetangganya agar bisa dibawa pulang ke rumahnya yang berjarak sekitar 500 meter dari tepi Bengawan Solo. Masyarakat menduga kuat balok-balok kayu tua tersebut merupakan bahan pembuatan kapal yang tenggelam di Sungai Bengawan Solo. (rs-infoblora | MD)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar